hanya kata itu yang bisa mewakili dari kondisi di kota ini...
sepanjang perjalanan hanya lautan luas yang membayangi pelupuk mata
aroma pantai tercium kuat di hidungku
desiran ombak kala senja menghanyutkan perasaan
hamparan bukit hijau jadi background kota ini
pantai dan gunung..kombinasi alam yang luar biasa
mungkin dari sekian ribu orang, aku patut bersyukur pernah mengintip alam Luwuk, pernah menginjakkan di Luwuk dan diijinkan untuk mengenal orang-orang di sekitar sini. Saat yang paling mengagumkan dalam hidup saya adalah ketika menjelajahi bawah laut pantai Kilo Lima. Dengan peralatan ala kadarnya yang saya beli dari senior saya di Luwuk, Mas Bayan, saya bisa menikmati pemandangan bawah laut yang sangat menakjubkan. Berbagai macam spesies ikan, warna-warni tubuh mereka, meski saya tidak tahu nama mereka apa, jenis ikan apa, tapi saya sangat terhibur dengan paduan warna-warni alam di Pantai Indonesia ini.
ini adalah jajanan khas masyarakat Luwuk, Pisang Goreng. Pisang ini sebenarnya sama saja dengan pisang goreng di Jawa, bedanya disini diiris tipis-tipis dan disajikan dengan sambal. Masyarakat disini terbiasa menikmati Gorengan macam singkong dan pisang atau tahu isi dengan sambal. Kesan pertama saya melihatnya, Anehh...tetapi kita mencobanya, lumayan enak juga dan jujur sampai sekarang saya rasa sangat aneh jika makan gorengan tidak dengan sambal..hahaha
Ini adalah pantai kebanggaan masyarakat Luwuk, yaitu pantai Kilo Lima. Pantainya masih alami, beningggggg, dan airnya tidak begitu asin. Tiap minggu dari pertama kali datang ke Luwuk, saya selalu menyempatkan diri untuk snorkeling di pantai ini, Subhanallah, saya punya kolam renang besar di sini, dengan beragam spesies ikan lucu-lucu, hehehe...tidak kalah dengan Bali yang menawarkan permainan air seperti Banana Boat, di Kilo Lima juga ditawarkan Banana Boat dengan harga yang super murah...Rp.10.000/orang, amazing kan harganya??? dan alhasil saya menaiki Banana Boat sampai 4 kali hari itu..
this is my sweet evening escape..ketika jenuh membayangi di sore hari, perasaan kacau dan pekerjaan yang menumpuk, saya sempatkan untuk melarikan diri dari kegilaan ini, sebelum urat-urat kewarasan saya melompat tak terkendali...di Kilo Delapan, bersama teman, saya habiskan sore itu dengan menikmati Durian, jagung manis dan es kelapa muda di tepi pantai. Dengan bermodalkan lagu ombak yang halus, angin pantai yang mendesir pelan, dan aroma pasir putih yag menghangatkan pikiran, Alhamdulilah, sukses sudah saya membuang rasa penat sore itu.
#4.29 PM WITA...Luwuk
